Monday, July 22, 2013

T-50 Golden Eagle dan Variannya

Pesawat latih tingkat lanjut (supersonic) T-50 KAI Golden Eagle Korea Selatan.

T-50 Golden Eagle trainer version

Setelah bergelut dengan konsep, disain, prototype dan ujicoba yang melelahkan selama 10 tahun lebih, jet T 50 akhirnya diterbangkan pada tahun 2002 dan bergabung dengan Republik Korea Air Force (RoKAF) pada tahun 2005. T-50 dirancang sebagai pesawat latih tingkat lanjut (supersonic) pengganti pesawat latih T-38 dan A-37, bagi calon pilot pesawat KF-16 (F-16 versi Korea Selatan) dan F-15 SE.

Disain dasar T-50 Golden Eagle berasal dari F-16 Fighting Falcon. Keduanya memiliki banyak kesamaan, antara lain: penggunaan mesin tunggal, kecepatan, ukuran, serta berbagai senjata dan elektronik. Korea Selatan menggarap T-50 setelah KAI memiliki pengalaman memproduksi lisensi KF-16. Pesawat lisensi KF-16 merupakan titik awal pengembangan T-50. Sebelumnya Korea juga telah membuat pesawat baling-baling turboprop KT-1 (Korean Trainer 1) Wongbee, sebagai pesawat latih dasar yang dihasilkan Daewoo Aerospace (sekarang bagian dari KAI).

Program pesawat latih supersonic T-50 pertama kali dimunculkan tahun 1992 dengan nama KTX-2. Departemen Keuangan dan Ekonomi Korsel sempat menangguhkannya hingga tahun 1995 dengan alasan kendala keuangan. Dengan berbagai kendala yang dialami, rancangan dasar pesawat T-50 akhirnya terwujud 4 tahun kemudian, pada tahun 1999. Proyek ini didanai Pemerintah Korea Selatan 70 persen, Korea Aerospace Industries (KAI) 17 persen dan Lockheed Martin 13 persen. Pada bulan Desember tahun 2003 Angkatan Udara Korea Selatan melakukan kontrak produksi sebanyak 25 pesawat T-50, dengan jadwal pengiriman antara 2005 dan 2009. Pesawat T-50 dilengkapi dengan radar AN/PG-67 dari Lockheed Martin.

Pesawat TA-50 light attack version

Program pesawat jet latih T-50 terus dikembangkan menjadi pesawat tempur ringan TA-50. Pesawat TA-50 adalah versi bersenjata dari pesawat latih T-50 yang ditujukan untuk memimpin pelatihan tempur serta serangan kilat. TA-50 memiliki platform: tempur penuh untuk bom presisi, rudal udara ke udara, serta rudal udara ke darat. TA-50 juga ditingkatkan kemampuannya dengan peralatan tambahan untuk: pengintaian, penargetan serta peperangan elektronik. Pada tahun 2011, skuadron pertama TA-50 varian serang ringan mulai operasional.
Pesawat TA-50 light attack version
 
 
 
Pesawat FA-50 multi-role fighter version

Varian lain dari T-50 adalah FA-50 yang memiliki kemampuan pengintaian dan peperangan elektronik. Varian FA-50 terbang perdana tahun 2011 dengan kemampuan multiperan yang disejajarkan dengan KF-16 (F-16 versi Korea). Korea Selatan memproduksi 60 pesawat FA-50 pada tahun 2013 hingga tahun 2016. Angkatan Udara Republik Korea (RoKAF) berencana memiliki total 150 Fighter FA-50 untuk menggantikan F-4 Phantom II dan F-5.
 
 
Dengan demikian, evolusi dari pesawat supersonic Korea Sealtan adalah: T-50 Golden Eagle trainer version, TA-50 light attack version, serta yang terbaru FA-50 light multi-role fighter version.

 
 

0 comments:

Post a Comment